Dua kata yang kalau dibaca di surat resmi terdengar begitu kokoh, seperti benteng tak tergoyahkan. Hitam di atas putih, Direktur Utama bahkan menandatangani, barang dijamin, pekerjaan pasti sesuai, kalau rusak akan diganti. Kedengarannya indah sekali
Sebuah karya sastra birokrasi yang begitu meyakinkan, sampai-sampai kita hampir percaya kalau semua barang dan pekerjaan di negeri ini benar-benar bebas cacat.
atau liat secara langsung di tautan google doc berikut https://docs.google.com/document/d/1ZLSLHCyueAuF0c_KDyQ4LPyXZk2xjAbC
Tapi mari kita jujur. Jaminan kualitas di atas kertas seringkali hanya seperti payung di musim kemarau. Eksis, tapi jarang dipakai. Sebab, yang dijamin biasanya bukan kualitasnya, melainkan kenyamanan hati pemberi kerja:.
Tenang, ada suratnya kok.
bagian paling romantis menurutku dari surat ini ialah : “Jika rusak, akan diperbaiki atau diganti dengan yang baru.” jadi selama kerusakannya bisa diklaim bukan karena salah pengguna, bukan karena alam, dan bukan karena alasan misterius lain yang ujung-ujungnya membuat jaminan ini lebih sulit ditebus daripada undian berhadiah.
jaminan kualitas ini pada dasarnya seperti janji gebetan manis di awal, penuh kepastian palsu, dan sering menguap ketika diuji waktu.
jaminan kualitas memang penting. Tapi lebih penting lagi kalau kualitasnya benar-benar dijaga dari awal bukan