Iya, seperti yang kita tahu, setiap setahun sekali di desaku, desa nyenang tentunya selalu menggelar acara hajatan. Tapi ini bukan hajatan biasa. Ini adalah hajatan yang digelar oleh seluruh masyarakat desa!
Coba bayangkan, ketika ada hajatan satu orang saja sudah seramai itu, apalagi satu desa, bukan? Bagaimana tidak penuh, tuh.
Tapi maksudnya di sini bukan berarti setiap orang di desa menggelar hajatan, melainkan hajatan tunggal yang digelar masyarakat di satu tempat di desa itu sendiri.
Tapi, untuk apa sih acara itu digelar setiap tahun? Apa alasannya? Di desaku, acara ini melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil buminya.
Hmm, mungkin bisa diibaratkan seperti syukuran panen, ya?
Terus bagaimana konsepnya?
Sejauh ini, ada beberapa hal yang pernah diterapkan, seperti:
- Masyarakat yang tergabung dalam grup RW membuat konsep untuk saling berkompetisi adu kreativitas dalam memeriahkan acara. Mereka kemudian berkumpul di lapangan luas, dan RW yang paling meriah kadang diberikan hadiah. adapun waktu ini biasa di mulai dari jam 7 pagi sampai terik matahari yakni dzuhur.
- Nah pada tahun-tahun sebelumnya acara yang diselenggarakan di masing-masing lokasi RW tersebut, jadi tidak berkumpul di satu lapangan penuh. Panitia desa meninjau lokasi acara di masing-masing RW. Kemudian, di siang harinya, ada pawai dengan menghias kendaraan menggunakan hasil panen, mengelilingi kecamatan, dan membagikan hasil panen tersebut kepada masyarakat sekitar. untuk waktunya ini bisa seharian penuh dari pagi jam 9 sampai sore waktu ashar.
Namun itu kembali lagi ke panitia penyelenggara memberikan arahan!.
Lalu, apa saja yang mereka lakukan? Yuk, kita kepoin!
Titik awalnya adalah seminggu sebelum hari H, biasanya Pak RW/RT harus gerak cefat untuk mensosialisasikan acara ini agar masyarakatnya tahu akan diadakannya hajat bumi. Namun, biasanya para sepuh sudah mengetahui hal tersebut dan mulai memikirkan tema apa yang akan di suguhkan agar paling meriah dan menarik perhatian ketika di hari H.
Setelah menetapkan tema, para sepuh merancang konsep dan strategi dalam rapat intens, seringkali di sore atau malam hari sambil ngopi dan canda sana sini, namun kembali lagi sesuai kebijakan RW masing-masing.
Konsep kemudian disusun berdasarkan hasil musyawarah dan diimplementasikan dengan merangkai rencana yang telah disepakati. Masyarakat juga aktif mengumpulkan sumber daya seperti umbi-umbian, buah-buahan, dan lainnya, yang seringkali memiliki keunikan tersendiri tergantung dari setiap RW. Di sinilah kekompakan masyarakat tiap RW diuji dan dipertanyakan siapa yang paling kompak dan bersemangat dalam gotong-royong.
Mendekati hari-H, semangat para pemuda dan pemudi begitu tinggi. Mereka siap untuk memulai peran mereka yang akan menambah keseruan dan mendukung tema yang telah diwujudkan oleh para sepuh. Mereka saling menguatkan, beradu ide, dan menunjukkan kreativitas mereka sampai larut dan ada juga yang bela-belain tidak tidur loh. Pokoknya, seru banget. Namun, terkadang, upaya ekstra yang dilakukan tidak selalu mendapat apresiasi yang seharusnya, hal ini sangat disayangkan. !
Sesampai di hari H
Saat yang ditunggu-tunggu tiba. Pagi-pagi, setiap RW sudah siap dan standby menunggu arahan dari para sepuh untuk berjalan kaki secara berkelompok menuju lokasi utama, membawa hasil karya dan konsep yang telah direncanakan sebelumnya. Pakaian yang dikenakan beragam dan unik, dengan mayoritas mengenakan pakaian adat Sunda, kental dengan pangsi.
Mereka mulai berjalan sesuai nomor urut RW sambil beriringan, menari dengan riang seakan mengekspresikan kebahagiaan atas hasil panen yang melimpah.
Sesampai di lokasi, mulailah berbaris mengikuti serangkaian acara yang telah di atur oleh panitia, hingga acara selesai. untuk detail nya ogah cerita muehehe.
oke lanjut ketika rangkaian acara selesai disinilah perang dimulai!
loh loh kok ada perang si, maksud dari perang disini itu bukan tawuran yak, melainkan perang dengan penonton maupun peserta lain yang akan saling berebutan mengambil hasil panen yang tiap RW bawa. Pengintaian itu dimulai ketika suntuk mengikuti rangkaian acara.
sebenarnya masih banyak banget yang harus di kepoin tapi kapan kapan lagi.
semoga bermanfaat dan terima kasih.