Translate

Menggali Kedalaman Kalender Baha'i

Kalender Baha'i, yang digunakan oleh komunitas Baha'i di seluruh dunia, bukan sekadar alat untuk menghitung waktu, tetapi juga sebuah tata cara yang mendalam dan bermakna. Dalam artikel ini, kita akan memahami dengan lebih mendalam tentang Kalender Baha'i, mulai dari latar belakang sejarahnya, struktur yang unik, hingga perayaan-perayaan utama yang di dalamnya tercakup.

Info : Agama Baha'i berasal dari Persia (sekarang Iran) pada abad ke-19. Pendirinya adalah Báb (nama sebenarnya adalah Siyyid `Alí-Muhammad) yang lahir pada tahun 1819. Ia mengajarkan ajaran-ajaran baru yang menyatakan kedatangan seorang "Harapan Semua Bangsa" yang akan membawa perubahan besar dalam dunia.

Báb mengajarkan ajaran-ajaran tentang kesatuan manusia, perubahan sosial, dan kedatangan seorang "Manifestasi Tuhan" yang lebih besar di kemudian hari. Ajaran-ajarannya menarik perhatian banyak orang dan menginspirasi banyak penganut.

Kemudian, pada pertengahan abad ke-19, Bahá'u'lláh (nama sebenarnya adalah Mirza Husayn-'Ali) muncul sebagai penerus dan manifestasi yang dijanjikan oleh Báb. Bahá'u'lláh menerima wahyu bahwa ia adalah Manifestasi Tuhan yang dijanjikan oleh Báb dan mengajarkan ajaran-ajaran yang lebih luas tentang persatuan manusia, perdamaian, keadilan sosial, dan kesetaraan gender.

Ajaran-ajaran Bahá'u'lláh menginspirasi pembentukan komunitas yang kuat dan berkomitmen, dan Baha'i pun mulai menyebar ke berbagai belahan dunia melalui migrasi dan misi-misi agama. Bahá'u'lláh ditahan dan diasingkan oleh pemerintah Persia karena ajarannya. Selama masa pengasingan, ia menulis banyak teks suci yang membentuk dasar keyakinan Baha'i.

Dengan waktu, ajaran-ajaran Báb dan Bahá'u'lláh diteruskan oleh para pengikut mereka, dan komunitas Baha'i pun tumbuh dan berkembang di berbagai negara. Meskipun menghadapi tantangan dan penganiayaan di beberapa tempat, komunitas Baha'i terus mempromosikan nilai-nilai persatuan, perdamaian, dan kerja sama global.


Latar Belakang Sejarah Kalender Baha'i:

Kalender Baha'i memiliki akar sejarah yang kaya dan berbeda dengan kalender-kalender lainnya. Tahun pertamanya, dikenal sebagai tahun Báb, merujuk pada tahun di mana Báb, salah satu pendiri agama Baha'i, mulai mengajarkan ajarannya. Kalender ini tidak hanya sekadar menghitung waktu, tetapi juga mengandung pesan universal tentang persatuan, kesatuan, dan kesempurnaan.


Ajaran Baha'i menekankan persatuan manusia di atas perbedaan budaya, ras, dan agama. Dengan memiliki kalender yang berlaku bagi seluruh komunitas Baha'i di dunia, pesan persatuan ini menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari.


Struktur Unik Kalender Baha'i:

Satu hal yang mencolok tentang Kalender Baha'i adalah strukturnya yang unik dan berbeda dengan kalender-kalender lainnya. Dalam sistem ini, tahun terdiri dari 19 bulan, masing-masing terdiri dari 19 hari. Penentuan hari-hari dalam bulan mengikuti peredaran bulan di sekitar bumi. Selain itu, terdapat periode tambahan yang dikenal sebagai Ayyám-i-Há, yang memiliki durasi empat atau lima hari dan berfungsi untuk menjaga keselarasan kalender dengan tahun matahari.


Struktur ini memiliki makna mendalam. Angka 19 memiliki signifikansi spiritual dalam ajaran Baha'i, mengandung simbolisme persatuan dan kesempurnaan. Keselarasan antara tahun bulan dan tahun matahari mencerminkan harmoni alam semesta dan pentingnya menjaga keseimbangan.


Perayaan-perayaan Utama dalam Kalender Baha'i:

Naw-Rúz (Tahun Baru): Perayaan Naw-Rúz jatuh pada tanggal 21 Maret dan menandai awal dari tahun baru dalam Kalender Baha'i. Lebih dari sekadar perayaan pergantian tahun, Naw-Rúz memiliki makna mendalam dalam konteks spiritual. Ini adalah momen untuk introspeksi, mempertimbangkan pencapaian dan tujuan baru untuk tahun yang akan datang, serta menghidupkan kembali semangat kebangkitan.


Ridván: Perayaan Ridván, yang berlangsung selama 12 hari dari 21 April hingga 2 Mei, mengenang periode di mana Bahá'u'lláh, pendiri agama Baha'i utama, mengumumkan misinya kepada dunia. Perayaan ini menjadi waktu untuk merenungkan makna ajaran-ajaran agama dan komitmen terhadap perubahan positif dalam masyarakat.


Asmá' (Nama-nama): Perayaan Asmá' berlangsung selama 19 hari, dimulai pada tanggal 2 Maret. Selama periode ini, umat Baha'i merenungkan 99 nama atau atribut Tuhan. Aktivitas ini membantu umat Baha'i untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menghargai kehadiran-Nya dalam segala aspek kehidupan.


Kemunculan Báb dan Bahá'u'lláh: Perayaan ini menghormati kelahiran Báb pada tanggal 20 November dan Bahá'u'lláh pada tanggal 12 November. Selain menjadi saat untuk merayakan kehidupan dan ajaran mereka, perayaan ini juga mengingatkan umat Baha'i akan tekad dan perjuangan mereka dalam membawa perubahan positif ke dunia.


Makna Mendalam dalam Kalender Baha'i:

Kalender Baha'i mencakup lebih dari sekadar penanggalan. Ini adalah manifestasi nyata dari ajaran Baha'i yang mengajarkan persatuan, perdamaian, dan kesejahteraan manusia. Setiap aspek kalender ini mengajak umat Baha'i untuk merenungkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan sehari-hari.


Melalui struktur yang simbolis, Kalender Baha'i juga mengajarkan kesederhanaan dan harmoni. Periode Ayyám-i-Há adalah waktu untuk memberikan, berbagi kegembiraan, dan mendekatkan diri kepada sesama.


Kesimpulan:

Kalender Baha'i bukan hanya sistem penanggalan, tetapi juga alat spiritual yang mengingatkan umat Baha'i tentang nilai-nilai yang mereka anut. Dari struktur unik hingga perayaan-perayaan dengan makna mendalam, Kalender Baha'i adalah pilar yang menghubungkan komunitas Baha'i di seluruh dunia dalam semangat persaudaraan dan tujuan bersama. Dengan merayakan perayaan-perayaan dan merenungkan pesan kalender ini, umat Baha'i diingatkan akan tanggung jawab mereka dalam mewujudkan dunia yang lebih baik berdasarkan prinsip-prinsip kesatuan dan kedamaian.

Referensi:

National Spiritual Assembly of the Bahá'ís of the United States. (2021). "The Bahá'í Calendar." https://www.bahai.us/bahai-calendar/

Bahá'í International Community. (n.d.). "The Bahá'í Calendar." https://www.bic.org/focus-areas/bahai-calendar

Effendi, S. R. (1976). "The World Order of Bahá'u'lláh: Selected Letters." Bahá'í Publishing Trust.

Smith, P. (2008). "A Concise Encyclopedia of the Bahá'í Faith." Oneworld Publications.

Melalui referensi di atas, kita dapat memahami dengan lebih mendalam tentang latar belakang, makna, dan tujuan dari Kalender Baha'i. Referensi-referensi ini mencakup sumber resmi dari komunitas Baha'i serta karya-karya yang menjelaskan ajaran dan praktik-praktik agama ini secara komprehensif.

Wallahu a'lam bish-shawab

Posting Komentar