Translate

GOAH, kamar keramat orang sunda untuk penyimpanan beras

Goah yaitu kamar khusus tempat penyimpanan beras

Secara garis besar penyimpanan beras yang paling utama. 

Didalam Goah minimal ada 1 buah gentong buyung sebagai wadah dimana beras itu disimpan.

dan ada beberapa rumor yang dikabarkan mengenai beras yang disimpan di Goah ini. Seperti memasak nasi dari hasil beras yang disimpan dalam gentong di Goah, ketika dimakan, walapun sedikit tapi perut sudah terlanjur kenyang.

dan ketika tamu saat parasmanan yang bisa tiba tiba kenyang hanya dengan melihatnya saja.

belum lagi beras yang diambil dari gentong. di Goah, lama sekali habisnya. jadi sensasi yang dirasakan ketika mengambil beras tersebut, berasa seperti tidak berkurang!.

Goah, begitu keramat yang dikesankan oleh para orang tua kepada anak-anak. Entah iseng, tanpa disadari atau entah dengan maksud lain. Pendeknya, di mata anak-anak, Goah adalah suatu tempat paling menyeramkan di dalam rumah pada waktu itu, tentu ketika melewati nya suka merinding, ya mungkin karena lembab namun adem juga sejuk.

Pantangan

  • Letak Goah ini menghadap ke arah selatan dengan pintu diutara.
  • mengambilnya pun tudak boleh sambil berdiri, melainkan harus dengan ngesod
  • 2 sampai 3 hari tidak boleh diambil sejak disimpannya beras.

Ketika di perhatikan suasana goah dengan seksama. Isinya lumayan penuh. terkadang hasil baru panen raya. Sebagian kecil ditaruh di Goah. Selebihnya di leuit atau lumbung di samping rumah.


Dalam konteks budaya lokalSecara keseluruhan, Goah mencerminkan kebiasaan dan adat istiadat yang dalam dalam budaya lokal, dan penggunaannya sebagai tempat penyimpanan beras memiliki nilai simbolik yang kaya dan beragam makna dalam kehidupan masyarakat setempat.


Dari informasi yang telah dijelaskan di atas, terlihat bahwa Goah adalah suatu tempat yang penting dalam budaya lokal, dan praktik penyimpanan beras di sana memiliki aspek-aspek unik yang mencerminkan adat dan kepercayaan masyarakat setempat.

Dalam konteks kategorisasi artikel, topik ini dapat ditempatkan dalam dua kategori yang relevan:

Kategori: Tradisi

Subkategori: Kebiasaan (Habits)

Dalam kategori ini, fokusnya adalah pada praktik sehari-hari yang menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat. Subkategori "Kebiasaan" lebih menekankan pada rutinitas sehari-hari, termasuk penyimpanan beras dalam Goah sebagai salah satu kebiasaan masyarakat. Ini sesuai jika ingin menyoroti bagaimana praktik ini menjadi bagian alami dari kehidupan sehari-hari mereka.


NAMUN


Jika memilih untuk menempatkan artikel dalam kategori "Adat," itu juga merupakan pilihan yang masuk akal, terutama jika ingin lebih menekankan aspek adat dan tradisional dari penyimpanan beras dalam Goah. Dalam hal ini, dapat mengkategorikan artikel sebagai berikut:

Kategori: Adat

Subkategori: Penyimpanan Tradisional

Dengan pemilihan kategori ini, dapat lebih menekankan pada aspek adat dan tradisional dari topik tersebut, yang mungkin lebih sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dalam artikel ini.

Kedua pilihan tersebut memiliki kelebihan dan dapat disesuaikan dengan konteks dan pesan yang ingin di sampaikan dalam artikel ini. Jika ingin lebih menekankan praktik sehari-hari dan kebiasaan masyarakat terkait penyimpanan beras dalam Goah, maka kategori "Tradisi" dengan subkategori "Kebiasaan" mungkin lebih sesuai. Namun, jika ingin lebih menyoroti aspek adat dan tradisional yang mendasari praktik ini, maka kategori "Adat" dengan subkategori yang sesuai akan lebih tepat. Pilihan tergantung pada sudut pandang dan tujuan penulisan.


2 komentar

  1. Emih saya kalau lagi ngambil beras di goah (padaringan) suka lama dan payudara nya di ikat pake Karembong di panggil ² gak nyaut² kalau sudah keluar saya pun di marahin ,entah apa maksudnya segitu khidmat nya acara nyiuk beras.
    1. wah, jadi nostalgia banget hmmmm