Translate

Corona Membuat Pemancingan Cirata Sepi Pengunjung

Dampak Pandemi Corona, sehingga pemancing kebanyakan tak beraktivitas di luar rumah, Pemancingan di genangan air Waduk Cirata, tepatnya di Jangari, Coklat, Calingcing, dan Babakan Garut Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur sepi pengunjung.


Biasanya, pengunjung tiap harinya tidak kurang dari 500 sampai 600 orang. Namun sekarang para pemancing yang datang sekitar 100 orang tiap hari. Pemilik lapak hanya mendapatkan keuntungan Rp100 sampai Rp200 ribu.

Salah seorang pemilik lapak pemancingan genangan air Cirata di lokasi Jengjen, Aki Dayat (60), memiliki lapak sebanyak 15 unit. Lapak tersebut setiap unitnya bisa digunakan untuk 6 orang pemancing, dengan biaya sewa Rp10 ribu sehari semalam.

“Sebelum adanya wabah Virus Covid-19, para pemancing yang menyewa lapak tidak kurang dari 60 orang. Hari Jumat, Sabtu, dan Minggu itu sampai 100 orang penyewa lapak, karena yang datang dari Bandung, Sukabumi dan Cianjur itu sendiri,” paparnya kepada Cianjur Today, Selasa (8/4/2020).

Pria yang akrab dipanggil Aki Ewon ini bercerita, setelah adanya wabah Virus Covid-19 dan isolasi lokal, jumlah penyewa hanya 40 sampai 50 orang. Sebab yang datang hanya warga Kabupaten Cianjur saja, sedangkan pencinta mancing dari Bandung dan Sukabumi tidak datang.

“Dengan adanya itu tentu saja pendapatan sehari-hari pun menurun drastis, anjlok sampai 70 persen dibanding sebelumnya,” tambahnya.

Sementara itu, salah seorang pemancing warga Kecamatan Haurwangi, Ujang Saprudin (52), menambahkan, seluruh rakit gerbong lapak pemancingan yang ada di setiap lokasi sepi pengunjung. Kalaupun ada paling warga yang rumahnya dekat lokasi pemancingan saja.

Menurutnya, mancing banyak orang atau sedikit orang berbeda suasananya. Kalau banyak orang cukup ramai dan menjadi hiburan. Berbeda dengan mancing sepi, tidak ada daya tarik hiburan.

“Pendapatan ikan hasil mancing itu tidak ada bedanya dengan banyak orang dan sepi, hasilnya sama saja,” tambahnya

Posting Komentar