perbedaan nyata antara SOP dan IK baru kelihatan kalau dilihat dari contoh konkretnya dalam konteks yang sama.
Jadi mari kita ambil satu contoh pekerjaan yang sama, misalnya:
Pekerjaan Perkuatan Pondasi Tower SUTT 150 kV (pakai borepile)
A. SOP - Standard Operating Procedure
Tingkat umum / manajerial / alur besar
Judul
SOP Pelaksanaan Pekerjaan Perkuatan Pondasi Tower SUTT 150 kV
Isi SOP (cuplikan):
1. Tujuan
Menetapkan tata cara standar pelaksanaan pekerjaan perkuatan pondasi tower agar pekerjaan terlaksana dengan aman, efisien, dan sesuai spesifikasi teknis PLN.
2. Ruang Lingkup
Meliputi seluruh kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengujian, hingga serah terima pekerjaan pondasi tower SUTT 150 kV.
3. Prosedur Umum
| Tahap | Uraian | Penanggung Jawab |
|---|---|---|
| Persiapan | Pemeriksaan dokumen, gambar kerja, dan izin kerja (Working Permit) | Site Manager |
| Mobilisasi | Pengiriman alat berat dan material ke lokasi | Logistik / Site Engineer |
| Pelaksanaan | Pelaksanaan pekerjaan borepile dan pengecoran pondasi sesuai IK | Mandor / Pelaksana |
| Pemeriksaan | Uji slump, uji kuat tekan, pemeriksaan dimensi pondasi | QC / Pengawas |
| Serah Terima | Dokumentasi hasil kerja, pembuatan Berita Acara | Site Manager & Owner |
4. Catatan:
-
Setiap tahapan harus mengacu ke Instruksi Kerja (IK) yang berlaku.
-
Pekerjaan hanya boleh dilakukan setelah ada Persetujuan Rencana Kerja (Work Permit) dari PLN.
Jadi, SOP-nya hanya menjelaskan “alur besar dan siapa bertanggung jawab apa”, bukan cara teknis melakukan pekerjaan.
B. IK - Instruksi Kerja
Tingkat teknis / operasional / lapangan
Judul:
Instruksi Kerja Pengecoran Pondasi Borepile SUTT 150 kV
Isi IK (cuplikan):
1. Tujuan
Menjelaskan langkah-langkah teknis pelaksanaan pengecoran pondasi borepile agar hasil pekerjaan memenuhi mutu yang disyaratkan.
2. Peralatan dan Material
-
Molen beton / truck mixer
-
Vibrator beton
-
Cetok, sekop, ember, dan penggaruk
-
Beton mutu K-300
-
Air bersih dan bahan tambahan sesuai rekomendasi
3. Langkah Pelaksanaan
-
Persiapan
-
Pastikan borehole bersih dari lumpur dan air genangan.
-
Pasang tulangan dan angkur sesuai gambar kerja.
-
-
Pengecoran
-
Campurkan material sesuai perbandingan 1 : 2 : 3 (semen : pasir : split).
-
Uji slump (target 12 ± 2 cm).
-
Tuang beton ke dalam lubang secara bertahap sambil menggunakan vibrator untuk menghindari rongga.
-
Pastikan tidak ada segregasi.
-
-
Curing
-
Setelah permukaan beton mengeras (± 6 jam), lakukan perawatan dengan penyiraman air setiap 4 jam selama 7 hari.
-
-
Pemeriksaan
-
Ambil sampel beton (3 silinder per batch) untuk uji kuat tekan di laboratorium.
-
Catat hasil uji dan lampirkan dalam laporan QC.
-
4. K3
-
Gunakan APD lengkap: helm, sepatu, rompi, sarung tangan.
-
Dilarang berdiri di tepi lubang borepile saat pengecoran.
-
Siapkan tali pengaman dan jalur evakuasi.
Jadi, IK-nya menjelaskan langkah demi langkah cara melakukan pekerjaan teknis di lapangan, termasuk alat, ukuran, standar mutu, dan keselamatan.
RINGKASAN PERBEDAAN KONKRIT
| Aspek | SOP | IK (Instruksi Kerja) |
|---|---|---|
| Fokus | Alur umum pekerjaan | Cara teknis di lapangan |
| Isi | Tahapan proses, tanggung jawab, dokumen, hasil | Langkah teknis detail, alat, ukuran, K3 |
| Level | Manajerial / prosedural | Operator / teknis |
| Pengguna | Site manager, QC, pengawas | Mandor, teknisi, pelaksana |
| Contoh Kalimat | “Lakukan pekerjaan borepile sesuai IK.” | “Masukkan tulangan ke borehole, kemudian cor dengan slump 12 cm dan gunakan vibrator selama 30 detik per titik.” |
Kalau diibaratkan:
- SOP itu seperti peta jalan proyek (roadmap)
- IK itu seperti GPS detail langkah demi langkah di lapangan
Kalau digambarkan secara hierarki (tingkatan dokumen), posisi SOP dan IK bisa diibaratkan seperti peta, rambu, dan panduan setir mobil. Coba lihat analogi konsepnya di bawah.
Sistem Dokumen Proyek = Peta Jalan
Analogi Praktis:
Bayangkan kamu mau pergi dari Jakarta ke Bandung
| Level | Dokumen | Ibarat dalam perjalanan | Fungsi |
|---|---|---|---|
| Level 1 | Manual Mutu / Kebijakan | Kamu tahu tujuan besarnya: “Saya harus sampai Bandung dengan selamat.” | Visi dan arah organisasi |
| Level 2 | SOP | Kamu buka Google Maps rute besar: “Lewat Tol Cipularang, ada 3 rest area, bayar tol di KM 67.” | Menentukan alur kerja utama |
| Level 3 | IK (Instruksi Kerja) | Kamu lihat panduan detail nyetir: “Masuk tol lewat gerbang Bekasi Barat, jaga kecepatan 80 km/jam, isi bensin di KM 88.” | Menjelaskan langkah teknis |
| Level 4 | Formulir / Laporan | Kamu simpan nota tol dan struk bensin sebagai bukti perjalanan. | Bukti pelaksanaan & kontrol |
Analogi Konstruksi (lebih teknis)
Kalau di proyek Perkuatan Pondasi SUTT, gambarnya begini:
Kesimpulan Visual
SOP = Jalur utama
IK = Cara mengemudi di jalur itu
Form / Checklist = Bukti kamu sudah lewat jalur itu dengan benar