Translate

Kenali 24 macam bentuk bilah Golok/bedog sunda


Jenis atau bentuk bilah golok (bedog) sunda sangat beragam, karena di setiap daerah memiliki variasi bentuk tersendiri yang disesuaikan dengan maksud dan tujuan kebutuhan, fungsi, dan karakteristik masing-masing masyarakat penggunanya maupun sampai penyebutan para pandai besi dan para pedagang dan  juga pembelinya. Namun bagian utama sebuah bedog adalah bilahnya dan penamaan bedog pada umumnya berdasarkan bentuk bilah yang terbuat dari campuran besi dan baja.

Berikut Daftar Bentuk-bentuk Bilah Bedog sunda yang diketahui


NoDeskripsiGambar
1 Sadap
2 Betekok
3 Sogok Maung
4 Pamoroan
5Gaplok
6 Bedog Soto
7 Soto Gayot
8 Kembang Kacang
9Sintung Ujung Turun
10 Simeut Pelem
11 Bedog Janur
12 Beueut Nyere
13 Sintung Bening
14Hambalan
15 Ciomas
16Paut Nyere
17 Malapah Gedang
18 Salam Nunggal
19Galonggong
20Parahu Nangkub
21Paut Sintung
22Pameuncitan
23Rajang
24Candung

Selain bentuk bilah diatas, mungkin masih ada yang lain. Garis besarnya Bedog sunda dikategorikan menjadi 2 (dua) peruntukan :

1. Bedog Gawe

Kata Gawe yang artinya kerja, jadi bedog kategori Gawe ini ditujukan sebagai alat perkakas praktis untuk memotong, menetak, dan menebas agar memudahkan dalam hal pekerjaan dengan kegiatan tersebut. Bedog umumnya lebih besar dan kokoh dibanding pisau. Setiap bilah bedog yang berbeda beda memiliki kelebihan tertentu dalam peruntukannya. 
Adapun contoh pekerjaan yang sesuai pada porsi bedog kategori gawe ini adalah : mencari kayu bakar kehutan, berkebun dan menyembelih ternak

2. Bedog Soren/bedogsilat/pakarang

Bedog ini selalu memakai sarangka (sarung) supaya mudah dibawa - bawa dengan mengikatkan sarung bedog tersebut pada pinggang menggunakan tali (Soren). Dimaksudkan untuk sebuah pegangan atau mengintimidasi sebagai senjata (Pakarang), agar memudahkan dalam membela diri maupun berkelahi. atau diperuntukan sebagai lambang mengangkat martabat pemiliknya.
Adapun contoh yang sesuai pada porsi bedog kategori ini adalah : Sering dibawa para Pesilat, Pendekar atau Jawara.

referensi: gramedia, diskusi grup facebook

Posting Komentar