Gambaran
Seri Monogatari telah menjadi salah satu favorit saya sejak saya menonton musim pertama. Serial ini terutama terdiri dari busur pendek berdasarkan karakter tertentu dan hasil pertemuan mereka dengan penampakan. Sementara seri memiliki plot menyeluruh yang mengikat masing-masing busur pendek ini, mereka tidak dirilis dalam urutan kronologis.
Untuk seseorang yang pertama kali masuk ke seri, rekomendasi saya adalah menonton serial dalam urutan rilis daripada kronologis. Menonton dalam urutan ini memungkinkan untuk alasan di balik tindakan dan sikap karakter yang berbeda secara bertahap diungkapkan daripada semua yang diketahui dari awal.
Namun, setiap musim memiliki nama yang sedikit berbeda dan tidak jelas seperti apa urutannya tanpa melihat sebelumnya.
Musim
Berikut adalah urutan musim (dan ONA / OVA) berdasarkan tanggal rilis:
- Bakemonogatari (2009)
- Nisemonogatari (2012)
- Nekomonogatari Black (2012)
- Nekomonogatari White (2013)
- Kabukimonogatari (2013)
- Otorimonogatari (2013)
- Onimonogatari (2013)
- Koimonogatari (2013)
- Hanamonogatari (2014)
- Tsukimonogatari (2014)
- Owarimonogatari (2015)
- Koyomimonogatari (2016)
- Kizumonogatari (2016 - 17)
- Owarimonogatari Musim 2 (2017)
- Zoku Owarimonogatari (2019)
Gaya
Salah satu fitur utama dari Seri Monogatari adalah penekanan pada dialog. Serial ini cenderung menggunakan permainan kata yang cukup banyak di antara karakter-karakter, yang beberapa di antaranya pasti hilang bagi saya karena saya menggunakan subtitle bahasa Inggris.
Gaya seni dan animasi cenderung menekankan penggunaan dialog yang berat juga. Swap cepat antara frame diam adalah kejadian umum, termasuk banyak kasus teks pada latar belakang warna solid yang kadang-kadang dapat bertukar terlalu cepat bahkan untuk dibaca. Bahkan bagian-bagian yang bukan bingkai foto cenderung memiliki latar belakang abstrak yang minimalis.
Sepertinya sebagian besar pilihan seni dibuat secara khusus agar tidak mengalihkan perhatian penonton dari dialog.
Karakter
Seperti halnya anime, karakter dan perkembangannya sangat penting. Namun, dalam beberapa hal, karakter tidak berkembang selama pertunjukan, dengan pengecualian protagonis kami, Koyomi Araragi.
Alih-alih, kita belajar tentang berbagai aspek dari masing-masing karakter seperti yang kita lihat di seluruh tahapan waktu yang berbeda dan persepsi kita tentang mereka dapat berubah. Meskipun demikian, saya akan mengatakan bahwa sebagian besar karakter disukai secara keseluruhan.
Ini sepertinya waktu yang tepat untuk menyebutkan topik karakter favorit. Kebanyakan orang tampaknya akan berpendapat bahwa Shinobu adalah karakter terbaik, tetapi biarkan saya menjadi yang pertama untuk memberitahu Anda bahwa orang-orang itu salah.
Sementara vampir yang mencintai donat Shinobu memang karakter yang berkualitas, sebenarnya adalah anak sekolah dasar, Mayoi Hachikuji yang merupakan karakter terbaik yang sebenarnya. Dia melayani begitu banyak peran yang berbeda di sepanjang seri, kelegaan komedi menjadi salah satu yang paling penting.
Bukaan
Meskipun kami sekarang mendekati akhir ulasan singkat ini, sudah waktunya untuk menyebutkan salah satu hal pertama yang Anda lihat ketika Anda menonton anime: OP.
Setiap busur mini dalam Seri Monogatari memiliki OP-nya sendiri yang disuarakan oleh karakter mana pun yang terkait. Sebagian besar OP ini bagus, tetapi yang paling menonjol adalah yang untuk busur ular Nadeko yang menampilkan lagu "Sirkulasi Renai."
Kesimpulan
Seri Monogatari adalah salah satu dari hanya dua seri yang saat ini saya nilai di 10/10 . OP, plot, dialog, karakter, seni, animasi, semua tentangnya pada dasarnya sempurna.