Translate

Sejarah kampung nyenang cipeundeuy

PENCATATAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA KAMPUNG NYENANG CIPEUNDEUY

 
Gambar hanya pemanis

Sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayan no 105 tahun 2013 tentang warisan budaya takbenda Indonesia, bidang kebudayaan Disbudpar Kabupaten Bandung Barat, melakukan pencatatan warisan budaya takbenda, kamis 10 September 2015, di Kampung Nyenang. 


Budaya takbenda adalah seluruh hasil perbuatan dan pemikiran yang terwujud dalam identitas, ideologi, mitologi, ungkapan-ungkapan konkrit dalam bentuk suara, gerak, maupun gagasan yang termuat dalam benda, sistem perilaku, sistem kepercayaan dan adat istiadat indonesia. Sedangkan warisan budaya takbenda adalah berbagai hasil praktek perwujudan, ekpresi pengetahuan keterampilan yang terkait dengan lingkup budaya, yang diwariskan dari generasi ke generasi secara terus menerus melalui pelestarian dan /atau penciptaan kembali serta merupakan hasil kebudayaan yang berwujud budaya tak benda. 

Adapun hasil pencatatan warisan budaya takbenda ini menyangkut ; Tradisi dan ekpresi lisan, tentang asal mula rupabumi kampung Nyenang dengan lokasi yang diceritakannya ada. Informasi ini diperoleh dari Bapa Tatang AS, Ketua Paguron Penca Silat Buana Dangiang Domas, selaku tokoh adat penerus cerita pantun dari Aki Japar (Alm). 

Foto bapak tatang AS., Ketua Paguron Penca Silat Buana Dangiang Domas Sekaligus Tokoh Budaya Kampung Nyenang

Menurutnya zaman dahulu untuk mengabadikan suatu cerita sejarah, tokoh dan tempat maka seseorang akan menceritakanya kepada tukang pantun/juru pantun. Ia adalah pencatat sekaligus penyimpan arsip yang dihapalkan dalam hati serta pikiranya serta diungkapkan tanpa ditulis artinya dicatat dan diarsipkan dalam tradisi lisan oleh juru pantun. Apa yang diceritakan diolah berbagai ornamen bahasa, lagam, suara, yang diiringi oleh kecapi. Inilah sekilas tradisi lisan Kampung Nyenang yaitu : 

Ceuk ujaring carios juru pantun Aki Japar (Alm) nu ngawawar lalakon sajarah Nyenang, catur nu bukur pitutur nu kasaur, rawuh Enden Nyimas Siliwangi, sekeseler rundayan kulawedetna Prabu Siliwangi Raja Padjdjaran. Ngadeg sapangadeg isteri geulis campernik teureuh wedalan putri kedaton Padjadjaran. Jengkar miang ngalenghoy lir macan tenangan, seja napakkeun suku ka lemah cai, mapay-mapay nuturkeun indung suku. Lenggah lunta lakuning kahiji daerah, maksad ngabeberah manah, ngalesu kolbu sisinglar pepedut hate nu sumpek, nu diteungteuinganan kapati-pati, nu kalingsing raheutna ati, cukang lantaran kaseuit manah kagores rasa, akibat pacogregan di dayeuh Padjadjaran. 

Anjog kapatempatan asri lan endah, jorojoy rasa tingtrim nerekab kasakujur badan. Cirining sangdumadi ngadawuh wangsit, ngaguligahkeun nyuprak waruga, totonden tandaning alam geus waktuna mere ilapat, sagancangna merbu sora Nyimas nu geulis pupunden ati, sing iyatna bumen-bumen di ieu tempat, ngadamel pasangrahan nu katelah kubang karancang, dinawaetuan mangsa wanci paasar, ngadon nyawang dibatu lawang. 

mangsana sareupna magrib diangir ngebak banyu cilengsir, bari kagirang kokojayan di leleweuk leuwi panjang, nya bari ngaruru seka raga di Parakan garut mersihan diri kuramas adus terus maring kudratulloh, daulatan ku jumerit maratan langit ngoceak maratan jagat sasadu ka kang esah sangkan lumungsur sabda gelar, sakolepet kacangkeum batin kedaling lisan medal ucap nyimas siliwangi asmaning padumukan ngajadi silanglang Nyenang, estuning jauh pibalaieun, anggang tina walurat, tebih tina lara balangsak.

Sejarah Kampung Nyenang 


Artinya menurut cerita juru pantun namanya aki japar yang menceritakan sejarah adanya kampung nyenang diawali dengan datangnya seorang perempuan turunan keraton padjadjaran namanya Enden Nyimas Siliwangi yang masih sekeluarga Prabu siliwangi raja Padjadjaran. Ia seorang isteri yang sangat cantik. Ia berangkat sendiri dengan berjalan kaki mencari suatu daerah untuk menyenangkan pikiran yang sedang kalut, akibat tekanan batin selisih paham di Kota Padjadjaran.

Setelah berkelana dan akhirnya ia menemukan tempat yang asri dan indah itu. Disinilah muncul rasa tenang batin dan pikiran, tanda Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan petunjuk, maka dilakukanya ucapan syukur, sehingga dimulainya ia membuat saung yang disebut pesangrahan. Dimulai hadirnya waktu ashar, sengaja ia memandang tempat di Batu Lawang, menunggu datangnya magrib, maksudnya mau mandi di air cilengsir, berenang di sungai leuwi panjang untuk bersih-bersih diri di Parakangarut dengan memohon pada yang maha kuasa, dan ahirnya ilham didapat oleh Nyimas Kubang Karancang, sehingga Ia berujar bahwa tempat ini namanya Nyenang (Senang), dengan harapan jauh dari marabahaya, masa paceklik dan kemiskinan. 


Namun ada sumber lain yang juga mengatakan nyenang ini diambil dari makna adanya 7 (tujuh) mata air tampian yang melagenda nan sakti, 7 mata air tampian ini pada zamannya kerap dijadikan tempat sakral bagi sebagian orang, tiap pancuran air tersebut mengeluarkan air yang herang sekali (bening), sehingga mata air 7 tampian ini dijadikan acuan  disebut nya kata nyenang ini.
dan sekarang mata air itu hanya tersisa 1, dikarenakan penataan dan pembenahan tanah ditempat itu. 

Tempat unik/indah di desa nyenang antara lain
- Batu Lawang
- Cadas Malang
- Cadas Ngampar
- Padepokan Pak Tatang

jika anda malas literasi/membaca, anda bisa mendengar narasi video di youtube sebgagimana link berikut

kecamatan cipeundeuy kab. Bandung Barat, nyenang sejarah, sejarah nyenang, sejarah desa, sejarah, nyenang cipeundeuy, nyenang bandung barat, lahirnya kampung nyenang, hari lahir nyenang
sumber:http://bandungbaratkab.go.id/artikel/pencatatan-warisan-budaya-takbenda-kampung-nyenang-cipeundeuy

Klik disini, Daftar nama Desa Kecamatan Cipeundeuy

2 komentar

  1. Penulisan dalam bahasa Sunda masih ada kesalahan yang menggunakan eu. Artikelnya sangat menarik.
    1. ouh siap. nanti ditingkatkan lagi. terima kasih sudah menyimak